Sunday, April 26, 2009

Payahkan Pendapat akan Mendapat

Ini cerita pertama;

"payahkan pendapat akan mendapat"


Cerita ini banyak kali diulang-ulangkan pada saya. Namun tidak pulak difahami sehinggalah saya menemui kata-kata ini dalam suatu kitab lama yg berbunyi lebih kurang;

"lemah pada mendapatkan pendapat, itulah tandanya akan mendapat".


Ertinya: Apabila kita menyerahkan diri dan pengetahuan kita hanya pada Allah yang Maha Mengetahui itu beerti kita telah mendapat pendapat atau pengetahuan terbaik. Hanya Allah lah Yang Mengetahui segala sesuatu sedangkan kita ini hanyalah memperolehi apa yang Allah izinkan kita mengetahui. Apa sahaja pendapat atau pengetahuan kita semata-mata kurniaNya dan pinjaman dariNya.

Pak Mat Juru (Muhammad Bin Hamzah)

Thursday, April 23, 2009

Memahami Muraqabah

Dipetik dari kitab al Risalah al Qusyairiyyah
Sumbangan : Abdullah Tahir

Seorang syeikh (mursyid) mempunyai ramai anak murid, dan ia pula lebih menyukai salah seorang dari muridnya malah memberi perhatian yang lebih kepada murid tersebut berbanding dari murid-muridnya yang lain. Ketika ditanyai kepadanya (mursyid tersebut) akan hal itu, maka ia menjawab,

“Aku akan tunjukkan mengapa aku bersikap demikian terhadapnya.”

Lalu ia mengumpulkan murid-muridnya dan diberikan kepada setiap orang dari muridnya itu seekor burung dan memerintahkan kepada mereka, “Sembelihlah burung-burung itu disuatu tempat dimana tiada sesiapapun yang dapat melihatnya!”.

Maka sekalian murid-muridnya pun beredar untuk melaksanakan arahan syeikh tersebut. Dan kemudian masing-masing kembali kepada syeikh dengan burung sembelihannya kecuali murid kesayangan syeikh, dimana ia kembali dengan membawa burung dalam keadaan hidup. Maka syeikhpun bertanya padanya,

“Mengapa engkau tidak menyembelihnya?”.

Murid itu menjawab, “Tuanguru memerintahkan saya untuk menyembelih burung ini di tempat yang tidak dilihat oleh sesiapapun dan saya tidak menemui akan tempat seperti itu. (maksudnya: Murid itu tidak dapat mencari suatu tempatpun yang sunyi dari tilikan/pengelihatan Allah swt yang Maha Melihat).

Mendengar akan jawaban dari muridnya itu, lalu syeikhpun berkata kepada murid-murid yang lain, “Inilah sebabnya mengapa aku memberi perhatian kepadanya”.


Nota:-
  • Menurut Syeikh Ali ad Daqqaq, bahawa sabda Nabi saw maksudnya, “Jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia melihat kamu”, merupakan dalil bagi muraqabah.
  • Dan berkata al-Jurairy, “Orang yang belum mengukuhkan rasa taqwa dan muraqabah dirinya kepada Allah Ta’ala, tidak akan mencapai mukasyafah dan musyahadah”
  • Kisah Nabi Muhammad dan Yahudi Buta

    Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi
    buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap
    orang yang mendekatinya, "Wahai saudaraku, jangan
    dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
    pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian
    mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya" .

    Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW
    mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa
    berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan
    makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan
    pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya
    itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan
    hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

    Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi
    orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada
    pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat
    Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah
    anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan
    merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah kebiasaan

    kekasihku yang belum aku kerjakan?".

    Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang
    ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun
    yang belum ayah lakukan kecuali satu saja".
    "Apakah Itu?", tanya Abubakar RA.
    "Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung
    pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis
    Yahudi buta yang ada di sana", kata Aisyah RA.

    Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan
    membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu.
    Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan
    makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai
    menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik,
    "Siapakah kamu?". Abubakar RA menjawab, "Aku orang
    yang biasa (mendatangi engkau)."
    "Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku" ,
    bantah si pengemis buta itu.

    "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini
    memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang
    yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi
    terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut
    setelah itu ia berikan padaku", pengemis itu
    melanjutkan perkataannya.

    Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia
    menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku
    memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku
    adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia
    itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW".

    Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar
    penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata,
    "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya,
    memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun,
    ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia
    begitu mulia.... "

    Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di
    hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu
    menjadi muslim.

    Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani
    kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW? Atau adakah
    setidaknya niatan untuk meneladani beliau? Beliau
    adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

    Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus >
    persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani
    sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita
    sanggup melakukannya.

    Sebarkanlah riwayat ini ke sebanyak orang apabila
    kamu mencintai Rasulullahmu. ..



    Sadaqah Jariah salah satu dari nya mudah dilakukan,
    pahalanya? MasyaAllah.. ..macam meter taxi...jalan terus.
    Sadaqah Jariah - Kebajikan yang tak berakhir.



    1. Berikan al-Quran pada seseorang, dan setiap dibaca,
    Anda mendapatkan hasanah.


    2. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit
    menggunakannya, Anda dapat hasanah


    3. bagi bacaan yang membangun dengan seseorang.


    4. Bantu pendidikan seorang anak.


    5. A jarkan seseorang sebuah do'a. Pada setiap bacaan
    do'a itu, Anda dapat hasanah.


    6. Bagi CD Quran atau Do'a.


    7. Terlibat dalam pembangunan sebuah mesjid.


    8. Tempatkan pendingin air di tempat umum.


    9. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau binatang
    berlindung dibawahnya, Anda dapat hasanah.


    10. Bagikan email ini dengan orang lain. Jika
    seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda
    dapat hasanah sampai hari Qiamat.

    aminnnnnn...